Posts

Showing posts from January, 2018

Ke Sumsel, Mentan Panen Padi Di Lahan Rawa

Image
Foto: Raja Adil Siregar/detikcom Palembang - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, panen raya padi di wilayah Banyuasin, Sumatera Selatan. Panen raya padi ini dilakukan di kawasan rawa. Hadir dalam panen raya sejumlah pejabat, ibarat Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua dewan perwakilan rakyat Bambang Soesatyo, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Ketua KPPU Syarkawi Rauf. Selain itu turut hadi pula pejabat TNI/Polri, mulai dari Kepala Satgas Pangan Irjen Setyo, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polisi Republik Indonesia Komjen Ari Dono, Wakassad Tentara Nasional Indonesia Letjen Tatang Sulaiman dan Bupati Banyuasin Supriyono beserta pejabat kawasan di Sumsel. "Hari ini yakni hari kami paling bahagia, alasannya yakni selain melaksanakan panen raya padi di Banyuasin, hadir juga Ketua MPR, dewan perwakilan rakyat dan pejabat lain untuk melihat pribadi di lapangan dengan sawah yang siap di panen. Perlu diketahui bahwa lahan ini yakni rawa-rawa yang dulunya itu petani hanya sanggup t

Harga Gabah Di Sumsel Turun Rp 800/Kg

Image
Foto: Rachman Haryanto Jakarta - Harga gabah di beberapa pusat panen mengalami penurunan Rp 600-800/kg. Dinas Pertanian Sumsel menyebut hal ini disebabkan lantaran kabar impor beras. Kepala Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Hortikultura Sumatera Selatan Erwin Noor Wibowo mengaku, petani di daerahnya takut dengan munculnya kebijakan impor beras 500 ribu ton. Karena kabar tersebut, harga gabah petani di Sumsel turun Rp 800/kg. "Pada ketika awal-awal panen itu harga gabah di tingkat petani kita tidak mengecewakan baik Rp 5.200, tapi kini sudah cenderung menurun bahkan sudah hingga Rp 4.400, turun Rp 800. Jujur saja info impor beras ini sudah sangat pengaruhi lantaran petani kita ini sudah dengar di banyak sekali media, bahkan sudah teriak-teriak ketika ini. Petani sudah habis-habisan produksi malah impor beras. Harapan mereka tolong lindungi petani," kata Erwin, dalam keterangan resminya, melalui Kementerian Pertanian Sabtu (27/1). Erwin menjelaskan, Sumsel pada Januari-Feb

Doa Para Malaikat di Pagi Hari - Bawa Cangkulmu Wahai Teman Songsong Rejekimu Hari Ini

Image
Pagi hari yaitu waktu yang menyegarkan , waktu dimana udara segar dan sejuk bisa kita rasakan. Waktu dimana insan memulai aktifitasnya setelah beristirahat di malam hari. Ada satu hal menarik yang harus kita cermati dan perhatikan , yang dimana kebanyakan insan pada pagi hari hanyalah melaksanakan rutinitas yang terus berulang. Dimana mereka bangkit pagi , mandi , sholat subuh bahkan ada yang meninggalkannya , terkadang baca Al-Qur’an kemudian sarapan dan berkemas-kemas berangkat bekerja , bahkan ada yang bermalas-masalan dengan melanjutkan tidurnya lagi. Padahal pagi hari yaitu waktu yang sangat diberkahi oleh Tuhan , yang kita harus memanfaatkan tiap detiknya dengan sebaik-baiknya. Dan pada ketika ini begitu banyak orang-orang yang menyia-nyiakan waktu paginya. Padahal kalau kita melihat hadits Nabi SAW wacana keadaan dipagi hari , yaitu  dari Abu Hurairah , Rasulullah saw. bersabda sebagai berikut. “ Tidak satu hari pun dari pagi harinya seorang hamba ada padanya kecual

Menanti Harga Beras Turun Pasca Panen Raya

Image
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance Jakarta - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) memutuskan untuk membuka keran impor beras di awal tahun 2018 ini. Jumlahnya yang akan masuk ke dalam negeri sebanyak 346.000 ton yang berasal dari Vietnam hingga Pakistan. Langkah impor ini diambil dalam rangka stabilisasi harga beras yang belakangan melonjak alasannya kekurangan pasokan. Perum Bulog pun ditugaskan untuk mengisi kekurangan pasokan gudang miliknya dengan beras-beras impor yang akan datang. Di sisi lain, Menteri Pertanian Amran Sulaiman sudah mulai aktif melaksanakan panen raya di banyak sekali lokasi. Dalam waktu sepekan ini, Amran sudah panen raya di ribuan hektar lahan sawah wilayah Jawa Timur hingga ke Jawa Tengah. Lantas bagaimana hasil dari panen raya yang dilakukan Amran di tengah langkah membuka impor beras? Apakah dapat mengisi kekurangan pasokan yang terjadi ketika ini? Berikut petikan wawancara khusus detikFinance bersama Menteri Pertanian Amran

Sandi: Aku Declare Harga Beras Di Dki Sebentar Lagi Turun

Image
Foto: (Amelia-detikcom) Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar rapat dengan jajaran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Usai rapat, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyampaikan sebentar lagi harga beras di DKI Jakarta turun. "Setelah kami rapat, kami kini mendeclare harga beras sebentar lagi turun di Jakarta," kata Sandiaga di Gudang Beras Food Tjipinang Jaya, Jalan Pisangan Lama, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018). Sandiaga juga berpesan kepada jajarannya untuk tidak menyepelekan harga materi pokok di Jakarta. Dia meminta dinas terkait selalu memantau kenaikan harga beras tersebut. Baca juga: Mentan: Kalau Mulai Panen Raya, Harga Beras Tak akan Naik "Mohon dimonitor dengan memantau seluruh harga pangan yang jadi hajat hidup," ujar laki-laki yang beken disapa Sandi itu Sandi menambahkan, telah memprediksi harga beras naik, namun ia menjanjikan segera turun. "Sikapnya ke sembako prediktif, kita bilang Desember harga akan naik. Seka

Mentan: Jika Mulai Panen Raya, Harga Beras Tak Akan Naik

Image
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance Sragen - Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, kembali panen raya padi di kawasan Jawa Tengah (Jateng). Kali ini, Amran panen raya di Desa Lumbungan, Kecamatan Karangmalah, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), pada lahan seluas 486 hektar. Panen raya kali ini merupakan yang ke-empat kalinya Amran lakukan semenjak awal pekan lalu. Sebelumnya, Amran juga sempat panen raya di wilayah Jawa Timur. "Hari ini kita berbahagia, pertanian kita kini sudah membaik alasannya yakni memasuki panen raya," kata Amran di lokasi panen raya, Sragen, Rabu (24/1/2018). Baca juga: Turun ke Sawah hingga Naik Helikopter, Mentan Cek Panen di Jateng Amran mengatakan, dalam isu terkini panen yang telah dimulai ini, tentunya sudah berdampak pada harga gabah di tingkat petani. Dia bilang harga gabah telah turun hingga mencapai Rp 700. "Bahwa harga kini di tingkat petani sudah turun, Rp 700. Biasanya, jika sudah mulai panen raya, Februari, Maret, Ap

Mentan Dicurhati Bupati Kudus Yang Minta Jangan Impor Beras

Image
Foto: Akrom Hazami/detikcom Kudus - Bupati Kudus Musthofa curhat ke Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam kesempatan panen padi raya Desa Berugenjang, Kecamatan Undaan, Kudus, Selasa (23/1/2018). Ia meminta supaya beras impor tidak masuk ke Kudus alasannya yakni petani sedang panen. "Jangan hingga impor beras. Orang pertama di Kudus atau di Keresidenan Pati yang melontarkan atau menyatakan setop impor beras yakni saya," kata Musthofa ketika program panen padi itu. Dia amat berharap setop impor beras bisa dilakukan. Mengingat petani telah berjuang hingga balasannya bisa panen raya. "Kami sayang petani, jadi jangan ada impor beras," kata Musthofa. Baca juga: Turun ke Sawah, Mentan Tanam dan Panen Padi di Demak Data Dinas Pertanian Kudus, panen di Kabupaten itu pada Januari 2018 seluas 1.871 hektare (ha) setara beras 6.637 ton. Di Desa Berugenjang, Undaan, Kudus panen sekitar 205 ha. Jumlah yang sudah dipanen 50 ha. Sisa yang belum dipanen 155 ha Dengan

Mentan: 1,7 Juta Hektar Sawah Panen Raya Di Februari

Image
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance Bojonegoro - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim mulai panen raya padi di wilayah Jawa Timur. Amran mengatakan, ketika ini sektor pertanian memang sedang dalam trend panen, khususnya untuk padi. Karena trend panen raya itu pun, beliau mengklaim bahwa harga beras sudah mulai beranjak stabil, bahkan turun. Namun, ia tidak merinci berapa penurunan harga yang terjadi. "Harga hari ini sudah mulai turun. Kita lihat panen, sudah mulai turun. Dan biasanya, sebab produksi makin hari makin meningkat hingga bulan Juni, itu harga tidak akan naik, stabil. Dan bahkan cenderung turun," kata Amran ketika panen raya di Brojonegoro, Senin (22/1/2018). Dalam masa panen ini, kata Amran, nantinya Indonesia akan dapat mempunyai lahan panen seluas 2 juta hektar dalam waktu dekat. Untuk bulan Februari nanti sekitar 1,7 juta hektar. Jumlah itu pun dinilai cukup untuk kebutuhan masyarakat. "Seluruh Indonesia, satu bulan, satu ahad itu kurang leb

Bisa Karena Terbiasa Bisa Karena Tidak Pernah Putus Asa (Share Ya Jika Setuju)

Image
Seorang anak sd sebut saja berakal , memulai sekolah perdananya pada tanggal 1 september , betapa beliau bergembira menjalani kehidupan hari itu. Semua hal yang berkaitan dengan sekolahnya telah disiapkan oleh ibunya , pakaian , buku , tas , serta bekal dan tidak ketinggalan sepatu hitam yang bertali. Sebelum berangkat , berakal menggunakan sepatu talinya , dan ibunya mengikatkan tali sepatunya , beliau melihatnya dengan seksama , dan beliau bergumam di dalam hatinya bahwa mengikat sepatu itu ternyata tidak mudah. jarak sekolah dan rumah berakal tidak terlalu jauh , sehingga sang ibu tidak mengantarkan berakal berangkat sekolah. Setelah berakal berguru hingga siang hari , adzan dzuhur pun berkumandang di masjid sekolah , dan semua murid sekolah diperintahkan untuk sholat dzuhur berjama’ah. Dengan segera berakal menuju ke masjid bersama teman-temannya , dan dengan semangat beliau menarik dan membuka tali sepatunya , dan ternyata yang terjadi tali sepatu berakal bukan terbuka malah

Impor Beras Dinilai Bakal Berdampak Ke Penurunan Harga Gabah

Image
Foto: Alfathir Yulianda Jakarta - Berdasarkan informasi yang dihimpun Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI), secara secara historis gejolak harga beras mulai dirasakan semenjak November 2017 yang terus merangkak naik. Awal pekan Januari 2018 Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita pribadi merespons dengan keputusan impor beras sebanyak 500 ribu ton dari Thailand dan Vietnam. Beras impor diperkirakan akan tiba di Indonesia pada final Januari mendatang. Mendag beralasan impor dilakukan demi mengamankan pasokan beras di pasar. Berbeda dengan Mendag, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman justru memberikan persediaan beras cukup. Kementan mengklaim bahwa sepanjang tahun 2017 Indonesia telah memproduksi gabah sebanyak 80 juta ton. Dengan angka rendemen 63 persen maka didapat beras sekitar 50 juta ton atau surplus sekitar 10 - 20 juta ton. Baca juga: Agar Tak Simpang Siur, Pemerintah Perlu Perbaiki Data Beras Belum lagi pada bulan Januari 2018 produksi beras bertamb

Petani Khawatir Impor Beras Bikin Harga Hasil Panen Turun

Image
Foto: Moehammad Bakrie/detikcom Maros/Palembang - Rencana Pemerintah untuk mengimpor beras pada final bulan ini, menciptakan sejumlah petani di Maros, Sulawesi Selatan khawatir harga jual gabah akan anjlok. Menurut mereka, harga jual gabah saja kerap turun setiap kali animo panen alasannya yaitu banyak gabah petani yang tak bisa diserap oleh Bulog. Apa lagi, jikalau impor beras itu terjadi. "Jelas kami tidak oke alasannya yaitu di sini, setiap animo panen saja kadang harga turun. Apa lagi kalau impor beras itu terjadi," kata salah seorang petani, Muhammad Nur, Kamis (18/1/2017). Ia menambahkan, selama ini petani sudah terbebani dengan ongkos produksi yang sangat tinggi. Mulai dari harga pupuk, pestisida hingga sewa traktor. Belum lagi bahaya gagal panen akhir banjir ataupun hama. "Rata-rata setiap hektarenya, kita bisa mengeluarkan biaya produksi itu hingga Rp 5 juta. Itu juga belum ditambah jikalau ada hama atau banjir," lanjutnya. Keuntungan yang sangat tipis,

Harga Beras Tinggi, Pedagang Pertanyakan Stok Pemerintah

Image
Foto: Ibnu Munsir Jakarta - Harga beras di Pasar Induk Cipinang melonjak beberapa pekan terakhir. Menurut pedagang di Cipinang, kenaikan harga beras kali ini ialah yang tertinggi. "Saya sudah 40 tahun di pasar induk Cipinang, gres kali ini aku menemukan harga beras tertinggi yang tidak jelas, harga hingga Rp 13.000 hari ini," kata Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid, dalam diskusi ILUNI UI, Jakarta, Kamis (18/1/2018). Dia mempertanyakan di mana stok beras yang selama ini digadang-gadang pemerintah. Fakta yang terjadi, harga beras dikala ini tinggi, bahkan di atas harga eceran tertinggi (HET). Baca juga: Di DPR, Mendag Jelaskan Alasan di Balik Keputusan Impor Beras "Kalau mau jujur aku ingin mempertanyakan stok yang dimiliki Pemerintah, lantaran kenapa? bapak Mentan (Menteri Pertanian) berkali-kali menyampaikan stok lebih dan berlebih. Itu bukan sekali dua Kali. Berkali-kali dia mengatakan," katanya. Harusnya, kata dia, kalau yang diun

Kppu: Impor Beras Jelang Panen Raya Dapat Rugikan Petani

Image
Foto: Trio Hamdani/detikFinance Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha mengkhawatirkan rencana pemerintah impor beras 500.000 ton yang masuk simpulan Januari. Impor beras dikhawatirkan memperlihatkan pengaruh negatif bagi petani alasannya yaitu waktunya berdekatan ekspresi dominan panen. Musim panen beras diperkirakan pada Februari-Maret. Dengan kata lain di waktu tersebut pasokan beras bakal meningkat. Namun kalau ditambah dengan pasokan impor bakal menciptakan harga gabah di tingkat petani anjlok alasannya yaitu kelebihan pasokan beras. "Kalau benar contoh tanam kita Februari hingga Agustus, nanti kalau impor beras itu masuk, berdasarkan Mendag (Menteri Perdagangan) masuk pada dikala awal panen raya atau panen besar di kita, impor ini dapat menciptakan kerugian bagi petani kita," kata Ketua KPPU Syarkawi Rauf dalam FGD di Kantor KPPU, Jakarta, Senin (15/1/2018). Baca juga: Soal Beras, KPPU Minta Pemerintah Jangan Cuma Cek Cipinang Pengamat ekonomi INDEF Bustanul Ari

Soal Data Produksi Beras, Bps: Itu Wewenang Kementan

Image
Foto: Ari Saputra Jakarta - Pemerintah telah tetapkan untuk melaksanakan impor beras sebanyak 500.000 ton guna menekan tingginya harga. Kebijakan impor tersebut nampaknya menjadi pertanyaan khalayak banyak karena Kementerian Pertanian menyebutkan data produksi beras nasional surplus, namun Kementerian Perdagangan mengambil kebijakan impor. Menanggapi itu, Badan Pusat Statistik (BPS) menuturkan, produksi beras nasional memang kewenangan Kementerian Pertanian, sedangkan otoritas statistik nasional ini tidak menerbitkan data produksi. "Kita enggak men-just yak, kita BPS enggak mengeluarkan data produksi, kita kembalikan ke Kementerian Pertanian. Produksi beras enggak singgung, itu wewenang kementan, hingga kini belum mengeluarkan lagi," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (15/1/2018). Baca juga: JK: Saat Panen Raya, Beras Impor Disimpan di Gudang Sementara itu, Direktur Statistik Distribusi BPS, Anggoro Dwi

Stok Beras Sulsel Melimpah, Ini Kata Kementan

Image
Foto: Fuad Hasim/Infografis-detikcom Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memutuskan untuk mengimpor beras 500.000 ton dari Vietnam dan Thailand. Hal ini dilakukan demi mengisi kelangkaan beras jenis medium. Di sisi lain, wilayah timur Indonesia tepatnya di Sulawesi Selatan stok beras di melimpah Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpor menyatakan stok beras di Sulawesi Selatan melimpah hingga 20 bulan ke depan. Dia juga menyatakan siap memasok beras ke 34 provinsi di Indonesia. Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Sumarjo Gatot Irianto menjelaskan sudah mendata anyak tempat di Indonesia. Pada Bulan Januari lahan tani Indonesia sudah mulai panen. Baca juga: Stok Beras Sulsel Melimpah, Siap Dikirim ke 34 Provinsi "Jadi saya enggak tahu ini keputusan impor ini, saya hanya ngejarnya produksi. Saya memberikan bahwa ini fakta (sudah banyak panen) di Jatim juga kita tunjukkan juga, saya (kementan) ini korban loh,"

Stok Beras Sulsel Melimpah, Siap Dikirim Ke 34 Provinsi

Image
Foto: Reinhard Soplantila/detikNews Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyatakan stok beras di Sulawesi Selatan melimpah hingga 20 bulan ke depan. Dia juga menyatakan siap memasok beras ke 34 provinsi di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Syahrul usai melihat stok beras Sulsel di gudang Bulog bersama Wali kota Makassar dan Kepala Dirjen Tanaman Pangan, Sabtu (13/1/2018) Sore. "Sulsel sanggup bertahan hingga 20 bulan. Di sini ada 82.000 ton, alasannya itu kalau ada perintah menteri nanti, angkut saja (beras) ini ke seluruh provinsi 34 provinsi masing masing ambil 2.000 ton," ucap Syahrul usai menggelar sidak beras. "Sampai bulan Maret masuk panen pertama kami overstock 2,6 juta ton, kami siap itu gunanya Sulsel jadi penyelenggara, kami tinggal tunggu perintah Presiden (Joko Widodo/Jokowi)," imbuhnya. Syahrul menegaskan, di bulan Januari ini Sulsel akan memulai panen padi di beberapa kabupaten. "Sulsel 17 Januari mulai panen awal, di B

Jenis Sapi Yang Memiliki Tanduk Unik dan Khas Terbesar dan Terpanjang

Image
Berbagai jenis sapi dengan kekhasan dan keistimewaan masing-masing tersebar di seluruh dunia. Mulai dari Afrika hingga AS terdapat beberapa jenis sapi yang sangat unik. Salah satu penyebab seekor sapi disebut unik ialah bila sapi tersebut memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh sapi jenis lain misalnya dalam bentuk dan ukuran tanduknya yang tidak biasa. Berikut ini ialah beberapa jenis sapi yang memiliki bentuk dan ukuran tandauk yang khas , sebagian ialah sapi pemilik rekor dengan ukuran tanduk terbesar dan terpanjang di dunia. Sapi Amrith Mahal Sapi ini berasal dari India dengan ciri khas tanduk panjang dan runcing ke atas. Sapi Dengan Tanduk Terpanjang jenis Texas Longhorn Tanduk sapi jenis Texas Longhorn dapat mecapai panjang hingga 2 ,1 Meter . Ciri khad Tanduk yang dimiliki sapi ini dapat berbelok ke atas sedikit di ujung. Sapi Ankole Watusi Ankole-Watusi ialah jenis ternak awalnya berasal dari Afrika. Tanduknya besar ialah ciri khas yang dimilikinya ,

Mentan: Februari Panen Raya Padi

Image
Foto: Wisma Putra Jakarta - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyampaikan masa panen raya padi dimulai Februari 2018. Sedangkan produksi padi akan mencapai puncaknya pada Maret 2018 "Januari sudah panen, Februari panen raya, Maret jumlah padinya semakin banyak," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman, di kantornya, Kamis (11/1/2018). Menurut data yang dihimpun Kementerian Pertanian (Kementan) ihwal produksi padi, di Januari 2018 produksi padi diprediksi mencapai 4,5 juta ton dengan ketersedian beras sebanyak 2,8 juta ton dan konsumsi beras 2,5 juta ton. Baca juga: Harga Beras Medium Tembus Rp 12.000/Kg, Ini Respons Mentan Dari prediksi total panen pada Januari 2018 akan mencapai 4,5 juta ton, dengan wilayah penyumbang yaitu, Jawa Barat seluas 100.996 hektar, Jawa Tengah seluas 109.876 hektar, Jawa Timur 75.432 hektar dan provinsi lainnya seluas 568.065 hektar. Dengan total luas panen mencapai 854.369 hektar. Pada Februari 2018, produksi padi diprediksi meningkat menjadi

Cara Petani Di Brebes Kurangi Kerugian Dikala Harga Bawang Anjlok

Image
Foto: Imam Suripto/detikcom Brebes - Kelompok Tani di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mulai mencanangkan gerakan penggunaan pupuk dan pestisida ramah lingkungan untuk flora bawang merah dan padi. Selain untuk menjaga kelestarian tanah sawah, penggunaan produk organik ini untuk menghemat biaya tanam, sehingga sanggup terhindari dari kerugian apabila harga jual hasil panen anjlok. Gerakan ini diprakarsai oleh Kelompok Tani Makmur Desa Sisalam Kecamatan Wanasari Brebes. Pencanangan ini diselenggarakan di Desa Sisalam dengan menghadirkan seluruh kelompok tani dari tempat lain. Ketua Kelompok Tani Makmur Desa Sisalam, Darwinto menjelaskan, gerakan ini didasari rasa keprihatinan petani terhadap hasil panen yang mengandung residu berbahaya sehingga ditolak di pasaran termasuk pasaran luar negeri. Penggunaan pupuk dan pestisida kimia menjadi faktor penyebabnya. Baca juga: Harga Bawang Merah Anjlok, Petani: Dibeli Rp 7.000/Kg "Maka kami mengajak kepad

40.000 Hektar Sawah Terendam Banjir Tahun Lalu

Image
Foto: Erliana Riady Jakarta - Musim hujan sepanjang 2017 berimbas pada lahan pertanian. Menurut Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, dari total luas lahan pertanian 400.000 hektare (ha), ada 40.000 ha terendam banjir. Amran menjelaskan, masa tanam padi membutuhkan waktu tiga bulan dan sudah dilakukan semenjak Oktober 2017. Sementara di Oktober, November, Desember Indonesia mengalami masa demam isu hujan di beberapa titik wilayah panen, hal tersebut yang menciptakan panen yang seharusnya naik di Desember dan Januari menjadi sedikit terhambat. "Itu problem banjir itu kita punya 400 ribu hektar. Kemarin yang kena banjir itu ada 40.000 hektar. Kaprikornus masih kondusif masih surplus 360.000 hektar," kata beliau dalam program makan siang bersama dengan karyawan di Taman Gedung A Kantor Kementerian Pertanian, Kamis (11/1/2018). Baca juga: Harga Beras Medium Tembus Rp 12.000/Kg, Ini Respons Mentan Sebagai informasi harga beras medium ketika ini di atas Harga Eceran Terti

Harga Beras Medium Tembus Rp 12.000/Kg, Ini Respons Mentan

Image
Foto: Selfie Miftahul Jannah/detikFinance Jakarta - Harga beras medium di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 9.450/kilogram (kg). Di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), harga beras medium tembus Rp 12.000/kg. Namun, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, tidak pribadi menjawab pertanyaan seputar penyebab harga beras medium naik. "Izinkan saya berbicara dengan mereka dengan pramuasaji (acara makan siang), banyak yang dapat menjawab (mengenai harga beras naik), biarlah saya jawab dulu apa yang kita lakukan hari ini. Dan saya kira anda tahu, apa sih jawabannya," kata beliau sambil menebar senyum di Taman Gedung A Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (11/1/2018). Baca juga: Naik Terus, Harga Beras Medium Tembus Rp 12.000/Kg Selanjutnya, Amran menjelaskan, masa tanam padi membutuhkan waktu tiga bulan dan sudah dilakukan semenjak Oktober 2017. Selain itu, ada curah hujan tinggi yang memicu banjir pada beberapa lahan pertanian di Pulau Jawa. Sekitar 40.000 hektar (ha) dari total 40

Petani Kalteng Pertahankan Padi Para Raja Dari Kepunahan

Image
Ilusrtasi Bulir Padi/Foto: Dikhy Sasra Jakarta - Indonesia mempunyai kekayaan plasma nutfah padi yang cukup besar berupa varietas lokal. Varietas lokal padi telah dibudidayakan secara turun menurun oleh masyarakat pada lingkungan spesifik, baik di lahan sawah, lahan kering, sampai lahan pasang surut. Sehingga, varietas lokal masing-masing mempunyai sifat tahan/toleran terhadap cekaman biotik maupun abiotik yang terjadi pada lingkungan tersebut. Di antara padi lokal yang sudah terancam punah di aneka macam daerah, masih terdapat jenis tertentu yang tetap diminati masyarakat setempat. Biasanya padi lokal lebih disukai dan sulit tergantikan oleh varietas unggul alasannya yakni mempunyai keunggulan dalam hal rasa, aroma dan harga jual yang lebih tinggi. Padi lokal perlu terus dilestarikan secara optimal oleh pemerintah daerah, bersinergi dengan Kementerian Pertanian dan petani setempat untuk dikembangkan secara ekonomi guna mendukung kegiatan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.