Mentan: Jika Mulai Panen Raya, Harga Beras Tak Akan Naik
Sragen - Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, kembali panen raya padi di kawasan Jawa Tengah (Jateng). Kali ini, Amran panen raya di Desa Lumbungan, Kecamatan Karangmalah, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), pada lahan seluas 486 hektar.
Panen raya kali ini merupakan yang ke-empat kalinya Amran lakukan semenjak awal pekan lalu. Sebelumnya, Amran juga sempat panen raya di wilayah Jawa Timur.
"Hari ini kita berbahagia, pertanian kita kini sudah membaik alasannya yakni memasuki panen raya," kata Amran di lokasi panen raya, Sragen, Rabu (24/1/2018).
Amran mengatakan, dalam isu terkini panen yang telah dimulai ini, tentunya sudah berdampak pada harga gabah di tingkat petani. Dia bilang harga gabah telah turun hingga mencapai Rp 700.
"Bahwa harga kini di tingkat petani sudah turun, Rp 700. Biasanya, jika sudah mulai panen raya, Februari, Maret, April, puncaknya bulan Maret, artinya apa? beras tidak akan naik hingga bulan Juni," kesepakatan Amran.
Amran menjelaskan, sebelum memasuki isu terkini panen, harga gabah di tingkat petani sebesar Rp 5.700 per kilogram. Saat ini, harga gabah sebesar Rp 5.000 atau turun sebanyak Rp 700.
Walau terjadi penurunan, Amran mengaku bahwa pihaknya juga terus berusaha biar penurunan harga gabah tidak turun drastis hingga merugikan petani.
Amran bilang, dirinya terus meminta kepada Perum Bulog dalam menjaga kestabilan harga gabah. Langkahnya, ialah dengan cara menyerap gabah milik para petani dengan harga yang sesuai.
"Kalau petani rugi, kasian mereka. Sehingga kami ajak Bulog, Satgas Pangan, KPPU, kami ajak semua pihak, mulai dari Kabareskrim, Wakasat hadir semua kita saksikan bersama, jangan dari satu pihak, dari Kementan memberikan kita sudah panen raya," jelasnya.
Khusus wilayah Jawa Tengah akan panen raya padi dengan luas mencapai 300.000 hektar di bulan Februari mendatang. Saat ini, isu terkini panen raya telah dimulai.
Dengan panen raya tersebut, Amran mengatakan, bahwa pasokan panen nantinya mencapai 900.000 ton. Jumlah itu sanggup menutupi kebutuhan Jawa Tengah, bahkan surplus.
"Kita lihat dari atas udara, panen di Jawa Tengah cukup luas, 300.000 hektar dan kami melihat pribadi dari atas udara. Kalau 300.000 hektar itu kesudahannya kurang lebih 900.000 ton beras. Kalau gabah itu 1,8 juta ton gabah. Ini surplus alasannya yakni kebutuhan disini 260.000 ton per bulan. Insya Tuhan aman," pungkasnya. Sumber detik.com
Comments
Post a Comment