Stok Beras Sulsel Melimpah, Ini Kata Kementan
Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memutuskan untuk mengimpor beras 500.000 ton dari Vietnam dan Thailand. Hal ini dilakukan demi mengisi kelangkaan beras jenis medium.
Di sisi lain, wilayah timur Indonesia tepatnya di Sulawesi Selatan stok beras di melimpah Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpor menyatakan stok beras di Sulawesi Selatan melimpah hingga 20 bulan ke depan. Dia juga menyatakan siap memasok beras ke 34 provinsi di Indonesia.
Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Sumarjo Gatot Irianto menjelaskan sudah mendata anyak tempat di Indonesia. Pada Bulan Januari lahan tani Indonesia sudah mulai panen.
"Jadi saya enggak tahu ini keputusan impor ini, saya hanya ngejarnya produksi. Saya memberikan bahwa ini fakta (sudah banyak panen) di Jatim juga kita tunjukkan juga, saya (kementan) ini korban loh," kata ia kepada detikFinance, Minggu (14/1/2018).
Mengenai adanya stok besar di Sulawesi Selatan dirinya juga menyebutkan, sudah pribadi dilakukan pengecekan mulai dari stok dan kualitas. Gatot mengaku kualitas beras medium di Sulsel setara dengan kelas premium di Pulau Jawa, bahkan berdasarkan ia harga yang dijual pun lebih murah.
"Saya sudah ke Sulawesi, saya hingga cek harga di pasar-pasar. dua pasar yang saya datangi itu Pasar Terong Sulsel, harga beras disana Rp 9000/ kg dan ada pasar yang satunya lagi malah menjual beras dengan harga yang lebih murah yaitu Rp 7.500/kg hingga Rp 8000/kg," kata dia.
Pada Kamis malam sebelum keputusan impor yang dilakukan Gatot juga menuturkan, produksi beras cukup. Kelangkaan terjadi alasannya ialah duduk perkara distribusi.
"Sekarang jika saya lihat saya enggak tahu siapa yang bilang soal produksi terhambat tapi saya udah cek ke mana -mana tapi produksi cukup alasannya ialah apa, alasannya ialah kami sudah keliling sawah dari mulai Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim Sulsel panen ada Sumsel juga panen artinya apa ini duduk perkara distribusinya di mana ada di mana," kata dia.
"Kan saya udah keliling panen udah di mana mana, pengertian distribusi itu bukan mesti angkutan tapi mungkin dikuasai oleh orang tertentu. Mungkin satgas pangan yang harus turun. Kan contohnya (beberapa waktu lalu) mereka menemukan 18 ton beras rasta mau dijual beras biasa. Pokonya gini jika panen ada dan kini tidak ada di pasaran itu berarti ada yang pegang. Nah ini yang harus dicari," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyatakan stok beras di Sulawesi Selatan melimpah hingga 20 bulan ke depan. Dia juga menyatakan siap memasok beras ke 34 provinsi di Indonesia.
"Sampai bulan Maret masuk panen pertama kami overstock 2,6 juta ton, kami siap itu gunanya Sulsel jadi penyelenggara, kami tinggal tunggu perintah Presiden (Joko Widodo/Jokowi)," imbuhnya.
Syahrul menegaskan, di bulan Januari ini Sulsel akan memulai panen padi di beberapa kabupaten.
"Sulsel 17 Januari mulai panen awal, di Bone, Sopeng, Wajo, Luwu dan seterusnya. Di satu kabupaten 350 hektar, dari Januari hingga awal Maret ada 1.500 ton jika begitu 82.000 ton kasih keluar saja dulu," lanjutnya.
Sumber detik.com
Comments
Post a Comment