Ke Sumsel, Mentan Panen Padi Di Lahan Rawa
Palembang - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, panen raya padi di wilayah Banyuasin, Sumatera Selatan. Panen raya padi ini dilakukan di kawasan rawa.
Hadir dalam panen raya sejumlah pejabat, ibarat Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua dewan perwakilan rakyat Bambang Soesatyo, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Ketua KPPU Syarkawi Rauf. Selain itu turut hadi pula pejabat TNI/Polri, mulai dari Kepala Satgas Pangan Irjen Setyo, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polisi Republik Indonesia Komjen Ari Dono, Wakassad Tentara Nasional Indonesia Letjen Tatang Sulaiman dan Bupati Banyuasin Supriyono beserta pejabat kawasan di Sumsel.
"Hari ini yakni hari kami paling bahagia, alasannya yakni selain melaksanakan panen raya padi di Banyuasin, hadir juga Ketua MPR, dewan perwakilan rakyat dan pejabat lain untuk melihat pribadi di lapangan dengan sawah yang siap di panen. Perlu diketahui bahwa lahan ini yakni rawa-rawa yang dulunya itu petani hanya sanggup tanam sekali dalam setahun, tapi kini sudah sanggup dua kali tanam," kata Amran di lokasi panen raya, Senin (29/1/2018).
Mentan panen raya di Sumatera Selatan Foto: Raja Adil Siregar/detikcom |
Tidak hanya itu, Amran meminta dengan adanya peralatan traktor lengkap dari dukungan pemerintah, pada tahun berikutnya petani sanggup melaksanakan tiga kali tanam dalam setahun. Hal ini didasari dengan konsep "Panen Langsung Tanam" dengan tetap melaksanakan upaya khusus dan perhatian lebih untuk menjaga stabilitas harga pangan.
"Kita selalu mencari solusi terbaik, khusus problem beras ini kita kini sudah masuk panen raya. Potensi pasang surut di sini itu 420 ribu hektare, kalau ditanam 3 kali dalam setahun ini luar biasa dan mari kita pikir ke depan, ini juga tahun ketiga kita tidak ada impor beras alasannya yakni sudah surplus beras dari petani," sambung Amran.
Tolak impor beras
Sementara Bupati Banyuasin, Supriyono meminta pemerintah untuk tidak mengimpor beras lagi. Bahkan, dirinya memastikan untuk wilayah Sumsel dikala ini telah kelebihan beras dari hasil panen petani lokal dan beras itu siap untuk dikirim ke beberapa daerah.
"Banyuasin ini merupakan lumbung padi di Sumatera Selatan, jadi tolong jangan kecewakan petani dengan melaksanakan impor beras. Karena jikalau pemerintah mengimpor beras, maka harga ditingkat petani akan hancur selama penen raya dan ini terang akan merugikan petani kami di Banyuasin," kata Supriyono.
Mentan panen raya di Sumatera Selatan Foto: Raja Adil Siregar/detikcom |
Lebih lanjut, Supriyono mengaku semenjak tahun 2015 Kabupaten Banyuasin selalu surplus beras hingga mencapai 2,3 juta ton dalam setahun. Sedangkan untuk panen raya padi pada Januari - Maret dipastikan juga akan surpluse hingga mencapai 622 ribu ton.
"Januari hingga Maret itu kami akan mulai panen raya dengan hasil panen mencapai 766 ribu ton, jikalau dikurangi konsumsi masyarakat sebanyak 140 ribu ton saja kami sudah surplus 622 ribu ton," sambungnya.
"Saya mewakili petani tolong jangan kecewakan petani kami di dikala surplus harga malah anjlok. Saat ini saja gabah kering di petani Rp 5.400 dan ini terus turun hingga Rp 4.200 dan mohon belilah beras kami asal jangan di bawah harga level," kata Supriyono.
Sementara itu, petani di Banyuasin menolak impor beras. Pasalnya, mereka khawatir harga hasil panen akan anjlok karena beras impor akan masuk dikala panen raya.
"Kami petani menolak impor beras oleh pemerintah. Jangan buat kami sengsara alasannya yakni harga hasil penen akan anjlok dan kami sebagai petani niscaya merugi," ujar Suwono salah seorang petani dikala ditemui di lokasi penen raya Desa Upang Marga, Kecamatan Air Soleh Banyuasin.
Amran pun pribadi meminta Bulog untuk meyerap hasil panen petani di Sumatera Selatan. Termasuk meningkatkan daya beli yang awalnya hanya 150 ribu ton menjadi 600 ribu ton.
"Saya sudah keliling dari Jawa, Sumatera dan Sulawesi, memang dikala ini harga sudah turun dari Rp 300 hingga Rp 700. Untuk mengatasi permasalahan ini saya minta Bulog untuk memebeli gabah petani, kalau biasanya hanya 150 ribu ton kedepan saya minta supaya ditingkatkan menjadi 600 ton," tutur Amran. Sumber detik.com
Comments
Post a Comment