Mentan Dicurhati Bupati Kudus Yang Minta Jangan Impor Beras
Kudus - Bupati Kudus Musthofa curhat ke Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam kesempatan panen padi raya Desa Berugenjang, Kecamatan Undaan, Kudus, Selasa (23/1/2018). Ia meminta supaya beras impor tidak masuk ke Kudus alasannya yakni petani sedang panen.
"Jangan hingga impor beras. Orang pertama di Kudus atau di Keresidenan Pati yang melontarkan atau menyatakan setop impor beras yakni saya," kata Musthofa ketika program panen padi itu.
Dia amat berharap setop impor beras bisa dilakukan. Mengingat petani telah berjuang hingga balasannya bisa panen raya. "Kami sayang petani, jadi jangan ada impor beras," kata Musthofa.
Data Dinas Pertanian Kudus, panen di Kabupaten itu pada Januari 2018 seluas 1.871 hektare (ha) setara beras 6.637 ton. Di Desa Berugenjang, Undaan, Kudus panen sekitar 205 ha. Jumlah yang sudah dipanen 50 ha. Sisa yang belum dipanen 155 ha
Dengan varietas Ciherang yang produktivitasnya 7,24 ton/ha GKG dan Indeks Pertanaman (IP) 200. Kecamatan Undaan mempunyai lahan 6.015 ha yang terdiri dari area sawah seluas 5.742 ha, dengan tegalan 273 ha.
Untuk harga Gabah Kering Panen (GKP) Rp 5.700. Dengan tumbuhan padi varietas Ciherang dan IR4. Produktivitas rata-rata 7-8.3 ton per ha. Dengan umuran tumbuhan 120 hari. Panen padi akan dilakukan dengan memakai teknologi Combine Harvester.
Panen raya pada triwulan I tahun 2018 di Kabupaten Kudus seluas 10.213 ha yang memperlihatkan sumbangsih 1,62 persen dari seluruh luas panen di Jateng 628.255 ha pada triwulan yang sama.
"Kudus meski kabupaten terkecil tapi bisa menyumbang beras untuk Jateng," kata Musthofa.
Mentan Amran Sulaiman menyampaikan panen padi harusnya petani untung. "Beras panen masuk stok bulog," kata Amran di lokasi yang sama.
Sesuai instruksi Presiden, jikalau petani harus untung. Jangan sebaliknya malah rugi ketika panen. "Petani harus untung, jangan hingga rugi. Itu instruksi Presiden," terperinci Amran.
Harga gabah juga akan turun, namun jangan hingga pada batas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Seorang petani Berugenjang, Karsono mengatakan, pihaknya sejauh ini telah mendapat banyak dukungan pemerintah.
"Tapi tolong stabilkan harga gabah. Biar masyarakat selaku konsumen juga tidak berat ketika beli," ucapnya. Sumber detik.com
Comments
Post a Comment