Tips Okulasi kelengkeng Sendiri Sampai Pemilihan Bibit yang baik
Okulasi tanaman biasa digunakan untuk memperbaiki keturunan. Salah satu tanaman yang sering diokulasi adalah kelengkeng. Memiliki cita rasa yang manis, buah kelengkeng selalu diminati banyak orang. Pohon kelengkeng yang baik sebagai indukan yang baik maka akan menghasilkan okulasi yang anakan yang baik pula. Jadi tingkat keberhasilan okulasi kelengkeng adalah melihat dari kondisi indukannya.
Cara untuk melakukan okulasi sebenarnya sangat sederhana. Memiliki prinsip untuk menjaga kualitas bibit agar tetap unggul. Teknik ini sering dipakai untuk memadukan kelengkeng dari yang memiliki kualitas rendah menjadi baik. Dimulai dari biji kelengkeng yang nantinya akan dijadikan sebagai inang okulasi. Untuk mendapatkan biji kelengkeng ini sebenarnya susah susah gampang. Karena biji kelengkeng tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama. Dan buahnya juga musiman.
Untuk melakukan okulasi dimulai dari persemaian biji di polybag atau bisa juga memakai bak persemaian. Silahkan pilih yang paling mudah untuk anda. Tetapi jika kamu memilih memakai persemaian maka ketika umur 2 -3 bulan maka harus dipindahkan ke polybag.
Agar biji cepat tumbuh, anda bisa menambahkan nutrisi menggunakan pupuk ZA 2 gram, NPK 2 gram. Pemberiannya cukup 2 minggu sekali. Rawatlah pohon kelengkeng yang akan dijadikan inang ini dengan baik. Setelah batang memiliki diameter sekitar 1-1.5 cm maka pohon ini telah siap diterapkan teknik okulasi.
Nah persiapan batang bawah sudah siap, sekarang kita masuk pada persiapan tunas okulasi. Tetapi sebelum itu kamu harus lebih dahulu mengetahui pohon kelengkeng yang baik itu seperti apa.
Berikut ini adalah ciri ciri pohon kelengkeng yang baik.
Pertama bibit kelengkeng dipilih dari perbanyakan vegetatif. Dengan metode ini kualitas bibit akan lebih terjaga. Sama seperti indukannya.
Bibit kelengkeng dipilih disesuaikan dengan iklim daerah yang ada. Misalkan memakai bibit yang sudah pasti bisa berbuah di daerah anda.
1. Bentuk Batang
Batang kelengkeng yang baik adalah batang yang sehat dan tebal. Tebal bukan berarti empuk. Saat dipijat pastikan batangnya keras dan berwarna kecoklatan.
2. Bentuk Daun
Indikasi paling terasa saat memilih bibit yang baik adalah dari daun. Bibit kelengkeng yang baik ditandai dengan daun yang lebat juga tidak mudah rontok. Jadi ketika memilih bibit kelengkeng kamu bisa menggoyangkan batangnya pelan pelan saja. Kalau ada daun yang rontok berarti kualitasnya kurang.
Nah lanjut pada persiapan entres atau bagian batang atas yang nantinya akan dijadikan pokok kelengkeng. Caranya adalah mencari ujung-ujung dari ranting pada pohon yang akan dijadikan indukan.
Pastikan memiliki daun yang sudah terlihat tua dan matang. Ketika sudah terlihat sudah tua, berarti ranting tersebut sudah tidak ada proses pertunasan lagi. Semakin tua daun pada ranting yang kamu pilih semakin besar kemungkinan okulasi yang kamu lakukan sukses.
Buang daun yang ada pada ranting, hati hati jangan asal buang tetapi potonglah dengan menyisakan 4-5mm batang daun. Juga harus memakai gunting yang bersih tidak berkarat dan pastinya tajam. Potong dengan hati hati jangan sampai tunas yang berada di ketiak pohon ikut terpotong.
Lanjut pada proses okulasi. Pertama sayat melintang kulit batang kurang lebih 8mm. Lalu kupas ke bawah sepanjang 2 cm. Gunakan pisau tajam dan bersih untuk memotong dan mengupas.
Lalu ambil entres atau mata tunas yang tadi sudah dipersiapkan. Sayat bersama kayunya kurang lebih 2cm. Pastikan sama dengan ukuran sayatan pada inang. Lalu sisipkan mata tunas (entres) pada batang bawah atau inang. Ikat dengan tali plastic (bisa dibuat dari plastik ukuran 1/2 kg). Pastikan ikatan rata dari bawah ke atas. Hal ini dilakukan agar air tidak merembes ke dalam tunas yang diokulasi ketika disiram atau ketika hujan. Karena ketika air masuk ke dalam tunas yang diokulasi bisa dipastikan akan membusuk. Jaga agar tidak terkena sinar matahari secara langsung agar kelembaban dan pertumbuhan tunas baik.
Okulasi ini mudah diterapkan dan dipraktekkan. Hanya saja butuh sedikit ketelitian. Salah satunya adalah saat menempelkan mata tunas. Karena pada proses ini jika tangan atau media lain menempel pada kambium pada mata tunas maka bisa menyebabkan gagalnya proses okulasi. Selain itu harus diperhatikan kebersihan alat yang digunakan.
Cara untuk melakukan okulasi sebenarnya sangat sederhana. Memiliki prinsip untuk menjaga kualitas bibit agar tetap unggul. Teknik ini sering dipakai untuk memadukan kelengkeng dari yang memiliki kualitas rendah menjadi baik. Dimulai dari biji kelengkeng yang nantinya akan dijadikan sebagai inang okulasi. Untuk mendapatkan biji kelengkeng ini sebenarnya susah susah gampang. Karena biji kelengkeng tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama. Dan buahnya juga musiman.
Untuk melakukan okulasi dimulai dari persemaian biji di polybag atau bisa juga memakai bak persemaian. Silahkan pilih yang paling mudah untuk anda. Tetapi jika kamu memilih memakai persemaian maka ketika umur 2 -3 bulan maka harus dipindahkan ke polybag.
Agar biji cepat tumbuh, anda bisa menambahkan nutrisi menggunakan pupuk ZA 2 gram, NPK 2 gram. Pemberiannya cukup 2 minggu sekali. Rawatlah pohon kelengkeng yang akan dijadikan inang ini dengan baik. Setelah batang memiliki diameter sekitar 1-1.5 cm maka pohon ini telah siap diterapkan teknik okulasi.
Nah persiapan batang bawah sudah siap, sekarang kita masuk pada persiapan tunas okulasi. Tetapi sebelum itu kamu harus lebih dahulu mengetahui pohon kelengkeng yang baik itu seperti apa.
Berikut ini adalah ciri ciri pohon kelengkeng yang baik.
Pertama bibit kelengkeng dipilih dari perbanyakan vegetatif. Dengan metode ini kualitas bibit akan lebih terjaga. Sama seperti indukannya.
Bibit kelengkeng dipilih disesuaikan dengan iklim daerah yang ada. Misalkan memakai bibit yang sudah pasti bisa berbuah di daerah anda.
- Asal usul sebaiknya diperhatikan. Jangan asal membeli bibit. Belilah pada tempat yang sudah terpercaya.
- Bibit sudah cukup umur.
- Sehat dari berbagai serangan hama dan penyakit.
- Batangnya tegak dan pertumbuhannya normal.
- Selain itu berikut ini adalah ciri fisik pada pohon indukan kelengkeng yang baik.
1. Bentuk Batang
Batang kelengkeng yang baik adalah batang yang sehat dan tebal. Tebal bukan berarti empuk. Saat dipijat pastikan batangnya keras dan berwarna kecoklatan.
2. Bentuk Daun
Indikasi paling terasa saat memilih bibit yang baik adalah dari daun. Bibit kelengkeng yang baik ditandai dengan daun yang lebat juga tidak mudah rontok. Jadi ketika memilih bibit kelengkeng kamu bisa menggoyangkan batangnya pelan pelan saja. Kalau ada daun yang rontok berarti kualitasnya kurang.
Nah lanjut pada persiapan entres atau bagian batang atas yang nantinya akan dijadikan pokok kelengkeng. Caranya adalah mencari ujung-ujung dari ranting pada pohon yang akan dijadikan indukan.
Pastikan memiliki daun yang sudah terlihat tua dan matang. Ketika sudah terlihat sudah tua, berarti ranting tersebut sudah tidak ada proses pertunasan lagi. Semakin tua daun pada ranting yang kamu pilih semakin besar kemungkinan okulasi yang kamu lakukan sukses.
Buang daun yang ada pada ranting, hati hati jangan asal buang tetapi potonglah dengan menyisakan 4-5mm batang daun. Juga harus memakai gunting yang bersih tidak berkarat dan pastinya tajam. Potong dengan hati hati jangan sampai tunas yang berada di ketiak pohon ikut terpotong.
Lanjut pada proses okulasi. Pertama sayat melintang kulit batang kurang lebih 8mm. Lalu kupas ke bawah sepanjang 2 cm. Gunakan pisau tajam dan bersih untuk memotong dan mengupas.
Lalu ambil entres atau mata tunas yang tadi sudah dipersiapkan. Sayat bersama kayunya kurang lebih 2cm. Pastikan sama dengan ukuran sayatan pada inang. Lalu sisipkan mata tunas (entres) pada batang bawah atau inang. Ikat dengan tali plastic (bisa dibuat dari plastik ukuran 1/2 kg). Pastikan ikatan rata dari bawah ke atas. Hal ini dilakukan agar air tidak merembes ke dalam tunas yang diokulasi ketika disiram atau ketika hujan. Karena ketika air masuk ke dalam tunas yang diokulasi bisa dipastikan akan membusuk. Jaga agar tidak terkena sinar matahari secara langsung agar kelembaban dan pertumbuhan tunas baik.
Okulasi ini mudah diterapkan dan dipraktekkan. Hanya saja butuh sedikit ketelitian. Salah satunya adalah saat menempelkan mata tunas. Karena pada proses ini jika tangan atau media lain menempel pada kambium pada mata tunas maka bisa menyebabkan gagalnya proses okulasi. Selain itu harus diperhatikan kebersihan alat yang digunakan.
Comments
Post a Comment