Tips Hidoponik - Nutrisi Apakah yang Tepat untuk Sayuran Buah?

Salam sahabat hidroponik di seluruh Indonesia! hujan mulai membasahi permukaan bumi tanah air tercinta. Sobat mampu menggunakan air hujan untuk mengisi penampungan air hidroponik , alasannya yaitu air hujan di Indonesia mempunyai derajat keasaman 5 ,6. Angka yang bagus untuk melarutkan nutrisi dan mengalirkannya ke akar-akar tanaman.
Pada kesempatan ini hidrafarm akan memberikan bagaimana sebaiknya derma nutrisi tanaman , khususnya untuk sayuran buah. Seperti insan , nutrisi untuk balita , bawah umur , sampaumur , dan orang bau tanah memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Berbeda dari segi komposisi dan juga jumlahnya.

Tanaman tumbuh makin lama makin besar , dan pertumbuhannya semakin cepat. Pemupukan hendaknya juga mengikuti pertumbuhan tanaman , agar semua kebutuhannya dapat terpenuhi , produksi tinggi , hasil panen berkualitas , harga jual tinggi , menempati market share yang unggul.
Sayuran buah , misalnya tomat , ketimun , terong , mengalami 3 masa pertumbuhan , yaitu : persemaian , masa vegetatif/pertumbuhan , dan masa generatif/pembungaan & pembuahan. Formula pupuk hidroponik A-B mix-nya , menurut teori , seyogyanya berbeda untuk masing-masing fase.

Dalam prakteknya , kebun hanya satu blok , satu instalasi NFT , satu tandon/reservoir larutan pupuk , satu sistem irigasi , sehingga tidak memungkinkan membuat 3 sistem sebagaimana disyaratkan. Maka "di-mainkan"-lah EC , electro conductivity , dan dipilih angka yang mampu "all round" melayani ketiga sistem , tanpa "melukai" ketiga anggota sistem tersebut. Dipilihlah angka EC 2 ,5 mS/cm , yang sebetulnya "makanan orang tua" , tetapi menurut pengalaman masih ditolerir oleh persemaian atau tanaman yuvenil/kecil ,muda. Dengan dalih : "Lebih baik si anak kecil diberi makanan orang bau tanah , daripada kakek-nenek diberi makanan anak kecil , lalu tidak beranak!".
Akhirnya tercapailah suatu stadia kerja , di mana persemaian , tanaman kecil gres pindah tanam , tanaman yang sedang tumbuh pesat , tanaman yang mulai beralih dari masa vegetatif ke generatif , atau sedang berbuah lebat , semuanya hanya memakai satu formula generatif saja , dengan satu ukuran kepekatan saja , yaitu dengan EC 2 1/2 mS/cm. Titik! Pada awalnya memang ketar-ketir , apakah tanaman akan phytotoxic , atau tidak? Terbukti : Tidak! Kemudian hal itu menjadi SOP , standard operating procedure dan kebiasaan , sampai sekarang , tanpa pernah mengalami kegagalan secuilpun.
(sumber : yos sutiyoso)

Nah! demikian sahabat hidroponik. Cara yang paling mudah untuk menunjukkan nutrisi untuk tanaman dengan 3 fase , yaitu dengan menunjukkan nutrisi berlebih dalam satu blok NFT. Tanaman semai , vegetatif , dan generatif akan mengambil yang mereka butuhkan saja. Selamat mencoba!

Comments

Popular posts from this blog

Beberapa Varietas Padi Di Indonesia

Kppu: Impor Beras Jelang Panen Raya Dapat Rugikan Petani

Cara MERAWAT Tanaman CABE Disaat Musim Hujan