Panen Perdana 10 Varietas Padi Batan Di Musi Rawas

Musi Rawas (Minggu, 2/8) Bupati Musi Rawas, diwakili Asisten II Sekda Musi Rawas, Syaiful Ibna, SE, M.Si didampingi oleh Deputi Kepala BATAN Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir (SATN), Dr. Ferhat Aziz, M.Sc melanekan panen pertama 10 varietas padi hasil penelitian dan pengembangan BATAN  tanggal 2 Agustus 2015. Kegiatan ini dipusatkan di Desa L, Sidoararjo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas. Pada bulan Mei  2015, 10 varietas padi BATAN yakni : Sidenuk, Merauke, Mugibat, Woyla, Diah Suci, Bestari, Unsrat I, Unsrat II, Mira dan Cilosari ditanam di Musi Rawas dan aktivitas ini menjadi perhatian petani dan Pemkab Musi Rawas. Kepala BAPPEDA Musi Rawas, Ir. Suharto Patih  dalam sambutan pembukaan menyampaikan “Sebagai bentuk bersyukur kami menjadi salah satu dari tiga Kabupaten yang dipilih BATAN untuk menyebarkan 10 varietas padi unggul ini”. Alhamdulillah meski sempat diserang hama, namun masih sanggup panen dengan hasil 8-9 ton/hektare tambahnya.

Pada kesempatan yang sama Asisten II Setda II Musi Rawas, Syaiful Ibna, mengucapkan selamat  atas kesuksesan BATAN yang telah menghasilkan 10 varietas padi unggul. Benih BATAN ini, sanggup menjanjikan laba bagi petani di Musi Rawas dimana dengan kondisi harga hasil perkebunan karet dan sawit ketika ini sedang fluktuatif, maka penanaman varietas unggul benih BATAN  sangat prospektif.

Salain itu, kami mengucapkan terima kasih kepada BATAN yang telah menunjuk Musi Rawas sebagai salah satu dari tiga Agro Tekno Park (ATP) di Indonesia, lanjutnya. Ia juga berjanji akan menyebarkan varietas padi unggul BATAN ini ke wilayah lain.

Pada Sesi berikutnya, Deputi SATN, Ferhat Aziz, menuturkan bahwa BATAN sangat senang dengan hasil panen di Musi Rawas. “Dalam hal ini, dengan memanfaatkan teknologi BATAN memodifikasi supaya padi yang ditanam petani lebih berkualitas dari sisi fisik, lebih pendek, lebih tahan hama, lebih cepat dipanen dan lebih banyak kuantitasnya, jadi teknologi nuklir di BATAN ini  kita gunakan untuk tujuan damai. Dan jangan khawatir pangan yang dihasilkan dari penelitian BATAN ini kondusif dikonsumsi, tegasnya. Ferhat juga mengungkapkan Padi Dayang Rindu populer pulen dan dikenal ditanam di daratan namun ketika ini, sangat sulit dijumpai alasannya yakni umurnya sangat panjang. Oleh alasannya yakni itu, BATAN membantu agar  padi Dayang Rindu sanggup kembali menjadi primadona, dengan teknologi nuklir Dayang Rindu sanggup dipanen  hanya dalam 120 hari  yang biasanya 170 hari jadi dengan masa tanam lebih singkat sanggup menghemat biaya. 

Pada aktivitas tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPRD Musi Rawas, Yudi Pratama, Rektor Universitas Musi Rawas, Ir. John Bimasri, Kepala Pusat Desiminasi & Kemitraan (PDK), Kepala Dinas Tanaman Pangan & Hortikultural, Tohirin, Dosen Unmura, Mahasiswa Faneltas Pertanian Unmura, Camat Tugumulyo, Kepala Polsek, Unsur Muspida, Kepala Desa L, Sidoarjo, Ketua KTNA, dan Kepala UPT Pertanian & Penyuluhan. Di simpulan program ditutup dengan beberapa pertanyaan dari petani dan mahasiswa Unmura.

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) terus menyebarkan varietas padi unggul yang tahan hama, berproduktivitas tinggi, dan rasanya yummy lewat teknologi radiasi. Saat ini, BATAN mempunya dua varietas padi hasil radiasi update, yakni Sidenuk dan Mugibat.

Sidenuk berasal dari kependekan Si Dedikasi Nuklir. Varietas itu dirilis Mei 2011 kemudian menurut SK Menteri Pertanian No. 2257/Kpts/SR.120/2011.

Sumber https://ayotanioke.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

Kriteria dan Cara Pemilihan Bibit KAKAO Unggul Berkualitas Tinggi

Panen Lebih Awal, Kementan Optimistis Pasokan Beras Cukup

Tips Okulasi kelengkeng Sendiri Sampai Pemilihan Bibit yang baik