Selamatkan Petani, Mentan Siapkan Rp 7 M Untuk Serap Gabah
Jakarta - Mentan Amran Sulaiman mengungkapkan, Kementan menyiapkan anggaran Rp 7 miliar untuk memborong gabah petani di Sukabumi. Harapannya, tidak ada lagi harga gabah yang rendah di tingkat petani.
"Kami siapkan Rp 7 miliar untuk menyerap gabah petani Sukabumi. Petani harus diselamatkan," kata Amran dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/2/2018).
Berdasarkan informasi dari Kementerian Pertanian (Kementan), harga gabah tingkat petani di Sukabumi tengah anjlok yakni mencapai Rp 3.800 per kg. Terkait hal ini, Amran mengaku prihatin dengan anjloknya harga gabah di tingkat petani.
Untuk menstabilkan harga tersebut guna petani tidak merugi, Kementan bergerak cepat dengan memborong gabah petani.
"Kasihan petani. Makanya saya instruksikan Kementan dan Tim Sergap ibarat Bulog dan BRI membeli gabah petani," ujar Amran usai panen raya di Sukabumi, Selasa (6/2/2018).
"Setelah ini dihentikan lagi ada harga gabah di bawah Rp 3.800. Ini sudah terlalu rendah. Nanti juga saya akan laporkan secepatnya ke Presiden," imbuhnya.
Amran menambahkan, total luas panen di Kabupaten Sukabumi pada Januari yaitu 3.905 hektare. Perkiraan panen bulan Februari seluas 34.938 hektare dan untuk Maret 28.842 hektare.
Foto: Mentan Amran Sulaiman panen raya di Sukabumi (Dok. Kementan) |
Dengan produktivitas 5,8 ton gabah kering giling (GKG) mencakup padi sawah dan ladang. Berarti produksi gabah mencapai 22.731 ton pada Januari, Februari 203.374 ton dan Maret 167.889 dengan total 393.994 ton GKG.
"Produksi tersebut setara dengan produksi beras pada Januari 14.775 ton, Februari 132.193 ton dan Maret 109.193 ton sehingga total sebanyak 256.069 ton beras," papar Amran.
Untuk diketahui, konsumsi beras per bulan di Kabupaten Sukabumi menurut jumlah penduduk sekitar 2,4 juta jiwa sebesar 271.416 ton per tahun. Berarti pada Maret 2018 Sukabumi sudah sanggup mencukupi lebih dari setengahnya.
Sementara untuk luas panen padi nasional pada Januari 2018 sebesar 854.000 hektare dengan hasil 4,51 juta ton GKG. Produksi itu setara dengan 2,83 juta ton beras, sehingga surplus 329 ribu ton dibandingkan kebutuhan konsumsi 2,5 juta ton.
"Luas panen pada Februari ini 1,63 juta hektare dengan produksi 8,67 juta ton GKG setara 5,43 juta ton beras surplus 2,93 juta ton beras. Sementara pada Maret panen seluas 2,25 juta hektare dengan produksi 8,8 juta ton GKG. Dengan produksi ini, kebutuhan konsumsi kondusif bahkan surplus," pungkas Amran. Sumber detik.com
Comments
Post a Comment