Mentan Minta Pelayanan Publik Ditingkatkan Untuk Kesejahteraan Petani
Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengarahkan pentingnya orientasi pelayanan publik di bidang pertanian untuk mendorong kesejahteraan petani. Menurutnya, pelayanan publik ialah kunci keberhasilan sektor pertanian.
"Saya telah menginstruksikan seluruh pegawai Kementerian Pertanian termasuk saya ialah sebagai pelayan rakyat. Sebab pelayanan publik ialah kunci keberhasilan sektor pertanian," tegas Amran.
Hal tersebut disampaikan ketika program pemberian penghargaan Abdibhakti Tani kepada Unit Kerja Pelayanan Publik (UKPP) Berprestasi Bidang Pertanian Tahun 2017 Auditorium Gedung D, Kementerian Pertanian, Jumat (23/2/2018).
Menurutnya, pelayanan yang baik dapat membantu mensejahterakan petani dengan meningkatkan hasil produksi mereka. Ia mencontohkan soal pemberian hibrida serta pemanfaatan teknologi pertanian.
Bibit unggul padi Japonika dan Basmati misalnya, selain tahan hama, produksi pertanian dapat meningkat hingga empat kali lipat dengan harga yang tinggi. Contoh lainnya ialah dengan pemberian bibit ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB), atau teknologi Inseminasi Buatan untuk pengembangbiakan sapi.
"BPTP sudah saya perintahkan untuk menciptakan bibit unggul, lalu dibagikan ke masyarakat secara gratis. Anggaran juga sudah diberikan hingga 2 triliun untuk penelitian dan pengembangan biar dapat dimanfaatkan masyarakat," tukas Amran.
Selain upaya peningkatan produksi, Amran juga mendorong peningkatan ekspor dan investasi sebagai kunci pertumbuhan sektor pertanian. Upaya hilirisasi juga tengah digalakkan untuk mengatakan nilai lebih sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Saya ingatkan, pendekatannya bukan lagi sekedar swasembada, tetapi kesejahteraan," ujar Amran sambil merinci capaian empat komoditi strategis sdperti produksi beras, jagung, dan bawang yang surplus dan bahkan sudah mulai ekspor.
Foto: Dok Kementan |
Terkait penghargaan Adhibaktitani, Kementerian Pertanian melaksanakan evaluasi menurut 14 indikator seperti, moto layanan, standar layanan, akreditasi kemanfaatan dari masyarakat, serta sumbangan terhadap pembangunan sektor petanian.
Dari 66 unit kerja yang diajukan dan lalu diverifikasi lapangan, berhasil dikerucutkan menjadi 36 unit kerja peserta dalam tiga kategori.
Penerima Piala Adhibakti diberikan untuk kategori berprestasi percontohan, di antaranya UKPP Si Brilian, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, Sekolah Menengah kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri Saree Provinsi Aceh, dan UPDT Balai Proteksi Tanaman Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu, UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura (BPSB TPH), Provinsi Kalimantan Selatan berhasil mempertahankan penghargaan piala. Selain itu, diberikan juga 15 Plakat Adhibaktitani untuk unit dengan predikat Berprestasi Utama, dan 17 Piagam Adhibaktitama kepada peraih kategori Berprestasi Madya.
Abdul Halim, Kepala Biro Oganisasi dan Kepegawaian, Kementerian Pertanian menyatakan bahwa para peserta penghargaan tersebut merupakan hasil dari proposal pemerintah tempat (Pemda). Kementerian Pertanian lalu melaksanakan verifikasi dokumen, melaksanakan cek lapangan, menggelar pemaparan perihal inovasi, serta mengkonfirkasi keuntungannya dengan turun eksklusif ke masyarakat masyarakat. 6
Sebagai apresiasi, Menteri Amran sempat memperlihatkan para pejabat peserta Piala Adhibaktitani untuk menempati posisi strategis di Kementerian Pertanian. Amran mengaku gembira dan berharap pelayanan publik sektor pertanian dapat ditularkan ke seluruh Indonesia.
"Mereka telah memperlihatkan prestasinya di lapangan, kita harus mengatakan penghargaan," ujarnya. Sumber detik.com
Comments
Post a Comment