Investasi Patungan Rp 300 Miliar Hasilkan 15.000 Kendaraan Beroda Empat Ndeso
Jakarta - Kementerian Perindustrian menginisiasi pembuatan kendaraan beroda empat desa dengan total investasi sebesar Rp 300 miliar. Dua investor lokal yang menggarap proyek ini ialah PT Kiat Inovasi Indonesia dan PT Velasto Indonesia (Astra Grup) rencananya akan menggarap sekitar 15 ribu kendaraan beroda empat yang akan mulai diproduksi pada 2019.
Direktur Utama PT Kiat Inovasi Indonesia Sukiyat menjelaskan untuk segala proses pembuatan prototype dan test uji keselamatan semua akan dilakukan pada tahun 2018. Sementara produksi masal akan dilakukan pada tahun berikutnya.
"Kita produksi selesai tahun ini tapi mass produksinya kita awal tahun 2019," papar ia di Gedung Kementerian, Selasa (27/3/2018).
Sebagai informasi, PT Astra Otoparts Tbk yang diwakili oleh 2 anak perusahaannya ialah PT Velasto Indonesia dan PT Ardendi Jaya Sentosa, menandatangani nota kesepahaman dengan PT Kiat penemuan Indonesia, untuk menghadirkan pandangan gres karya anak bangsa Alat Mekanisasi Multiguna Pedesaan atau AMMDes melalui dua perusahaan patungan yang akan segera didirikan dalam waktu akrab ini, di Gedung Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Disaksikan secara eksklusif oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, nota kesepahaman yang berisi pengikatan untuk pendirian perusahaan perjuangan patungan ini ditanda tangani oleh Direktur PT Velasto Indonesia dan Kuasa PT Ardendi Jaya Sentosa, Reiza Treistanto serta
Direktur Utama PT Kiat Inovasi Indonesia, Sukiyat.
"Dalam nota kesepahaman ini, kami akan berkolaborasi melalui PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia yang akan mengusung platform tersendiri ialah AMMDes dengan brand KMW (Kiat Mahesa Wintor)," terang Direktur Utama PT Kiat Inovasi Indonesia, Sukiyat.
Rencananya kata Sukiyat, akan ada tiga fungsi dari kendaraan beroda empat desa. Seperti untuk membawa barang, kemudian angkutan pembawa penumpang serta kendaraan beroda empat desa nantinya dapat dipasang dengan aneka macam peralatan pasca panen.
"Kemudian modelnya itu akan 'gendong' (membawa) beberapa alat mesin pertanian. Mesin mesin pasca panen, nanti kita siapkan satu untuk koneksi dengan kendaraan beroda empat desa sehingga nanti alatnya dapat difungsikan di atas kendaraan, untuk giling padi sedot air, bikin pelet. Mutifungsi lah," papar dia.
Dana Rp 300 miliar yang nantinya akan dipakai untuk menciptakan 15 ribu kendaraan beroda empat desa kata dia, masih tergantung pasar. Namun untuk produksi awal pihaknya akan menciptakan sekitar 3000-6000 unit untuk dijual.
"Tergantung pasarnya gimana, yang kita tau kini prospeknya, jumlah desa di Indonesia itu kan sekitar 70 ribuan nanti tergantung nanti berapa penyerapannya nanti tinggal dikalikan," papar dia.
Sementara itu, mengenai harga dirinya mengusahakan biar harganya tidak lebih dari Rp 60 juta.
"Kita akan usahakan ke arah sana (di bawah Rp 60 juta) walau hari ini masih banyak hal yang diusahakan alasannya kan harga itu kan sangat tergantung berbanding dengan volume. Sementara volume yang kita tau kini kan gres prospek," papar dia. Sumber detik.com
Comments
Post a Comment